Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung
jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah
permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah
impian,
Mereka yang saling mencintai, menyebutnya takdir.
Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam
dalam.
Jika
kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan
yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika
Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa
menunggu?
Karena
walaupun kita ingin mengambil satu keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena
walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Jika
ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika
ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika
ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada
akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa
yang ada.
Tetap
lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan iri dengan apa
yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat.
Karena
hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena
menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Bunga
tidak mekar dalam waktu semalam, kota
Roma tidak dibangun dalam sehari.
Kehidupan
dirajut dalam rahim selama sembilan bulan.
Cinta
yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan
hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian kita
tidaklah sia-sia.
Walaupun
menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian, dan pengharapan penantian
menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada
akhirnya, Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan
yang penting.
0 comments:
Post a Comment